Kau sudah
tahu toooh……………………..
Saya
duduk, berdiri, berjalan, diatas lumuran darah
Serakah
tulang belulang tete – nene leluhur bangsa ini
Bapa telah
meninggal, mama juga telah pergi untuk selama-lamanya
Setelah di
perkosa oleh pasukan penyisir
Kakak ku
di tembak ketika anak – anak negeri mencari kebenaran dan keadilan
Tuhan
,Sumber dan Tujuan hidup kami
Kami anak
telanjang duduk seorang diri
Kayu
perahu sudah di tebang
Dusun sagu
telah di babat jadi lokasi trasmigrasi dan kelapa sawit
Burung
kuning sudah mulai punah
Laut
sungai kini telah tercemar
Rahim bumi
kami di kuras demi segelintir orang rakus
Tanah adat
kami dicaplok oleh pemerintah, militer, pedagang, pengusaha, gereja dan barisan
panjang amber-amber dorang
Tuhan,
apakah mereka juga anak-anak Mu? Mengapa mereka begitu biadab ? ataukah urat
hati mereka sudah putus ?
Tuhan
dimanakah anak negeri kami
Hanya satu
pinta ku sebagai anak bangsa bumi cenderawasih
Tuhan
hiburkan kami
Sangat
jauh leluhur tanah Papua biarlah darah mengalir menyinari ibu kami Papua,
Biarlah
tulang belulang yang berserakan di belantara tanah ini menjadi
Anak cucu
masa depan
Biarlah
para pejuang satu persatu kembali pada Mu agar tumbuh seribu
Tuhan,
Allah bapa dan Ibu kami……
Biarlah
Yotefa semakin senja agar sejuta senja lahir dari rahim Papua baru.
Anak
telanjang mati terbacok badik
Tembak
peluru api di tabrak pembunuh professional
Karena
anak telanjang dianggap mabuk
Ia
mati,………mati,………..mati,…………..
By__ B.Yatipai
0 komentar:
Posting Komentar