Abepura, Jubi – Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa
Independent menilai Presiden Joko Widodo mengkhianati orang Asli Papua.
Jokowi mengkhianati dengan menawarkan program yang tidak pernah ada
dalam janji politik kampanye pilpresnya.
“Waktu kampanye mengatakan menyelesaikan masalah HAM dan
kesejahteraan orang Papua. Kok Jokowi kasih program transmigrasi? Karena
itu, kita bisa katakan Jokowi pengkhianat bagi orang Papua” kata Karon
Mambers anggota FIM kepada awak media di Kantor KontraS Papua, Abepura,
Kota Jayapura, Papua, Selasa (18/11).
Menurut Karon, dari janji itu, Jokowi tahu masalah Pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang pernah terjadi karena perebutan lahan akibat
mobilisasi penduduk sebelumnya. Penduduk yang datang dalam prgram
transmigrasi merebut lahan-lahan orang asli hingga mereka tersingkir.
Orang Papua kehilangan banyak tanah.
“Ia tahu masalah Papua lalu kirim transmograsi lagi,” tegasnya.
Karon menilai pemerintah Jakarta salah memahami masalah Papua.
Pemerintah memaksakan kehendaknya yang tidak menyelesaikan masalah
Papua. “Jokowi keliru dan salah tafsirkan masalah Papua,” tambah Karon.
Kordinator FIM, Tengius Kogoya mengatakan orang Papua tidak pernah
meminta transmigrasi. Orang Papua meminta pemerintah Jakarta merubah
kehidupan orang Papua yang lebih baik dari kehidupan sekarang.
“Kita minta kesejahteraan bukan transmigrasi yang sudah ada tapi
faktanya tidak menguntungkan. Kita sudah alami pengalaman buruk,”
katanya.
Karena transmigrasi tidak menguntungkan orang Papua, Tengius Mengajak
semua orang Papua dari berbagai kalangan dan profesi menolaknya. “Kita
harus sama-sama tolak,” kata Kogoya.
Jokowi Tipu Orang Asli Papua
Label:
Ham dan Hukum Politik
0 komentar:
Posting Komentar