Jayapura, – Kepala Biro Humas dan Protokoler Papua, F.X Mote
mengatakan, untuk masalah yang menimpa mahasiswa Papua di Manado
beberapa waktu lalu. Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Sulawesi
Utara (Sulut) Sinyo H Sarundajang sudah berkoordinasi. Untuk itu,
gubernur tak perlu lagi datang untuk menyelesaikan masalah itu.
“Sudah dilakukan komunikasi melalui telepon seluler antara Gubernur
Sulut dan Gubernur Papua. Kemudian Gubernur Sulut meminta agar Pak
Enembe tidak perlu ke Manado lagi untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi. Karena beliau menyampaikan anak-anak Papua adalah anak beliau
juga dan apapun yang terjadi menjadi tanggungjawab pemerintah setempat,”
kata Mote kepada wartawan, di Kota Jayapura, Papua, Senin (27/10).
Menurut Mote, Gubernur Sinyo H Sarundajang menyampaikan apapun yang
terjadi, baik menyangkut kelangsungan pendidikan para mahasiswa Papua,
pencarian terhadap pelaku pembunuhan, dan pemulihan pasca kerusuhan
menjadi tanggungjawab pemerintah Sulut.
“Beliau menyampaikan Gubernur Papua tidak perlu kesana, karena
permasalahan akan diselesaikan secara baik. Disamping pemerintah tetap
berkoordinasi dengan pihak keamanan Sulut dan Polda Papua untuk
melakukan pencarian terhadap pelaku dan dikenai hukuman yang setimpal,”
katanya.
Menanggapi itu, kata Mote, pemerintah Provinsi Papua berharap Polda
Sulut dapat menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Gubernur juga
meminta kepada masyarakat Manado untuk dapat bersatu dengan masyarakat
Papua yang ada di daerah itu.
“Sulut dan Papua hampir tidak ada perbedaan dari banyak hal. Karena
itu banyak juga masyarakat Manado ada di Papua, begitu juga sebaliknya.
Untuk itu, masalah ini harus diselesaikan secara baik dan tidak menuju
ke unsur SARA,” kata Mote.
Ditambahkan Mote, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan DPR Papua serta para
alumni sejumlah universitas di Manado pun tidak tinggal diam melihat
masalah ini.
“MRP, DPR dan para alumni sudah melakukan pertemuan untuk
membicarakan masalah ini. Hal ini dilakukan agar masalah ini bisa
diselesaikan dengan baik, guna menghindari adanya hasutan dari
orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang bisa berakibat SARA,”
katanya.
Sebelumnya, mahasiswa Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa
Indonesia Papua (IMIPA), menuntut Gubernur Sulut, Sinyo H Sarundajang
memfasilitasi kedatangan Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa Papua di provinsi
itu.
“Kemarin (Rabu, 22/10), kami 477 mahasiswa Papua yang ada di Sulut
lakukan demo di Kantor Gubernur Sulut. Kami minta Gubernur Sulut untuk
memfasilitasi kedatangan Gubernur Papua dan Papua Barat, sebelum kami
menandatangani perjanjian damai yang diajukan pemerintah Sulut,” kata
YemtoTabo, Ketua IMIPA Sulut, (23/10). (Alexander Loen)
Sumber : http://nblo.gs/10Wi39
Rabu, 29 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar