Loading...
Minggu, 02 November 2014

Mahasiswa Papua Pulang,akibat belum adanya tanggapan Positif dari Gubernur Papua dan Papua Barat

Manado_Mahasiswa Papua dari Sorong sampai Merauke pulang Papua akibat adanya tekanan dari masyarakat tataaran Kabupaten Minahasa Selatan,dari sejumlah _+ (1000) Jiwa orang papua yang ada di Sulawesi Utara semakin kurang hingga tersisa _+ (200) an yang masih bertahan di Manado Sulawesi Utara.
Pasca Bentrokan yang terjadi 19/10-2014 dini hari yang terjadi
             Terkait kasus pembunuhan seorang Mahasiswa Papua di Tataran Tondano,pada minggu lalu, maka Gubernur Papua pun akan hadir pada hari ini tanggal 22 Oktober 2014.Menurut Telponya pada kemarin hari saat di hubungkan lansun Dengan pihak Pemprovb Papua. Adapun pesan yang di sampaikan oleh Gubernur papua:
           
1.TugasMahasiswa Papua pun adalah belajar, belajar dan belajar untuk membangun Tanah Papua, jangan menjadi Mahasiswa/i abadi.
2.Saudara–saudara yang kerja di pemerintah daerah adalah itu untuk menjawab keluan –keluan kita bagi masyarakat Papua agar membangun SDM di tanah papua baik melalui dana – dana pendidikan yang ada.
3.Bagi masyarakat papua di Sulawesi Utara , kami Provinsi Papua mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya aset Papua dan juga kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga yang berdukacita.
4.Harapan saya adalah jikalau benar-benar kondisi keamanan bagi Mahasiswa/i Papua di SulawesiUtara tidak aman terus menerus berarti kami akan memindahkan mahasiswa/i Papuake Universitas – Universitas yang ada di Tanah Papua. Ujar Gubernur Papua. Itu yang saya bisa sampaikan dan yang penting kalian Mahasiswa/I tidak boleh terpancing emosi terhadap Masyarakat Minahasa Selatan. Ujar ketua IMIPA, trimakasih dan benar kata yang di sampaikan oleh bapak gubernur papua itu kami lakukan dengan cara yang bermartabak.
Situasi keadaan di Tondano yang masih belum aman: Sikap kami terhadap Masyarakat Minahasa Utara kami telah lakukan dengan baik atas penahanan Mahasiswa/I kami yang berjumlah 447 orang mahasiswa/i di Tondano, yang menjadi emosi adalah Mahasiswa Papua terhadap Kapolda Sulut bukan dengan cara yang baik atas penahanan 447 orang Mahasiswa Papua di Tondano yang pertama, kami suda lobi tetapi pihak Polda menyatakan kami tidak akan kasih keluar kemudian yang ke dua,kami suda pergi dengan hal yang sama kemudian sikap terakhir yang kami sampaikan adalah.
Kami memutuskan untuk pergi ke kantor gubernur Sulawesi Utara, Gubernur menerima kami dan pernyataan yang paling penting yaitu kehadiran teman - teman di tempat kejadian (Tondano) akan saya jamin dan yang kedua, beliau menyatakan bahwa saya akan menghadirkan semua pihak baik pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, tokoh Agama, dewan Provinsi untuk kita bicara bersama namun pada kenyataanya besok ketua Ikatan MahasiswaIndonesia Papua (IMIPA) di Tondano di telpon bahwa besok akan mengadakan penanda tanganan surat Rekonsiliasi, sementara yang kami harapkan apa yang telah diharapkan Gubernur Sulawesi Utara adalah untuk memfasilitasi kami, tetapi pada kenyataanya kenapa Polres Minahasa Utara mengeluarkan surat Rekonsiliasi,sebab kami melihat pada tahun 2002 pernah kami melakuka surat Rekonsiliasi namun hal yang sama yang kami membutuhkan hari ini adalah semua pihak tokoh Agama, Pemerinta di Sulawesi Utara, pemerintah Papua dan Papua Barat untuk bisa duduk bersama.
oleh sebab itu sekali lagi kondisi kami sangat krisis dan darurat bagi saudara/I kami yang berada di Tondano terus memberitahukan kami bahwa yang lain sementara sakit, yang lain sementara lapar dan jika hal ini terus di biarkan maka kondisi kami akan semakin parah oleh sebabitu kami bermohon Bapak-bapak yang kami hormati bisa lansun turung di lapangan kejadian, dan kami Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) di Manado tidak percaya Polda Sulawesi Utara kami tidak percaya Polres Minahasa kami suda melakukan lobi namun sikap dan cara yang mereka buat seakan – akan kami adalah pelaku sementara kami ini korban mengapa kami di tahan , terima kasih kakak itu adalah harapan kami dan Bapa bisa segera datang, ujar gubernur oke nanti kakak akan segera datang.
Sampai pada saat ini senin 03/11/2014 Gubernur Papua dan Papua Barat serta tokoh Agama Pihak-pihak yang Kami inginkan belum datang menyelesaikan ,masalah pembunuhan sehingga Ketua IMIPA Pusat (Yemto Tabo) dan Sekretarisnya berakngat ke Papua untuk mendesak Gubernur Papua dan Papua Barat untuk segera melihat kondisi Mahasiswa Papua yang ada di Manado Sulawesi Utara dan segera menyelesaikan masalah yang terjadi di Minahasa Selatan Tondano.
Banyak Mahasiswa dari Sorong-Merauke yang berstudi di Kota Manado Sulawesi Utara pulang Papua Naik Kapal KM.Lambelu dengan tujuan Ternate-Sorong-Manokwari-Nabire-Biak dan Jayapura ,karena mera belum aman kondisi Mahasiswa yang ada di Manado Sulawesi Utara.Sedik mahasiswa yang masih menunggu Gubernur Papua dan Papua Barat untuk segera menyelesaikan masalah Pembunuhan di Minahasa kel tataaran Tondano yang terjadi 19/10,dini hari.
Mahasiswa yang masih menunggu kedatangan Gubernur Papua dan Papua Barat pun masih belum bisa melakukan aktivitas terutama Perkuliahaan di beberapa Universitas yang ada di Manado Sulawesi Utara,karena masih kekawatiran dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh Mahasiswa Papua yang ada di Manado Sulawesi Utara.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP