Jayapura, Jubi – Semburan lava gunung berapi Kilauea di Hawaii
mengancam sekitar 800 warga di desa Pahoa. Lava panas terus merangkak
lambat menuju perumahan warga hingga berjarak hanya 100 meter, sejak
Senin (27/10).
Warga yang berada di jalur lava itu telah diberi peringatan untuk
bersiaga. Melihat semburan lava yang terus dikeluarkan, pihak berwenang
mengatakan, ada kemungkinan pihaknya akan mengevakuasi seluruh warga,
khususnya yang berada di desa Pahoa. Mereka akandievakuasi ke wilayah
yang berlawanan dengan arah angin dari sumber gunung berapi tersebut.
Aliran lava panas ini juga mengancam berbagai properti warga
disekitar lokasi tersebut, diantaranya toko-toko kecil, perumahan serta
lahan luas bekas perkebunan gula di Hawai Big Island tersebut.
Berdasarkan laporan radioaustralia, semburan lava yang memasuki
pemikiman warga itu memiliki lebar sekitar 110 meter dan mulai menyebar
ke berbagai pelosok desa Pahoa. Kondisi ini telah terjadi
berbulan-bulan, sejak 27 Juni lalu, saat gunung berapi Kilauea pertama
kali meletus. Volume semburan lava telah menurun sejak akhir September
lalu. Namun, kali ini, semburannya semakin banyak dan mulai memasuki
kawasan pemukiman warga.
Menurut pihak pertahanan sipil, kecepatan laju lava itu sekitar 10
sampai 15 meter per jam. “Kami akan memonitor setiap jam,” kata petugas
Pertahanan Sipil Hawaii, seperti dikutip radioaustralia, Selasa (28/10).
Dua jalan telah ditutup
Akibat semburan lava itu, pemerintah setempat menutup dua jalan raya
dan membangun jalan alternatif sebagai rute utama yang dilalui sebanyak
10.000 mobil tiap harinya. Tanpa akses dua jalan tersebut, sekitar
8.000 orang di distrik Puna bisa terisolasi lava jika Jalan Raya 130
dibiarkan terbuka untuk dilalui lava.
Gunung berapi Kilauea pertama meletus pada 32 tahun yang lalu, yakni 1983.
Menurut Big Island Pertahanan Sipil, perumah warga terakhir yang
dihancurkan oleh lava di Big Island berada di Royal Gardens, Kalapana
pada tahun 2012.
Rabu, 05 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar