Mengapa semua ini terjadi dalam hidupku tanpa mengetok pintu hatiku terlebih dahulu...,
Menyiksa dan membunuh bukan begini caranya,
Apalah daya mungkin inilah nasibku yang harus ku lewati
Nasib seorang rantau yang sedang mencari ilmu ditanah orang
Mau bilang sudara juga salah-salah, karena kelakuanmu seperti musuh dalam selimut
Mengapa kamu bisah seperti itu padahal aku menganggap kamu adalah sudara kandungku sendiri...,
Apa sih yang kamu mau dariku sampai tegah-tegahnya kamu seperti itu
Semua barang milikku sudah kamu rasakan bahkan kasih sayangpun sudah kuberikan padamu
Mengapa kamu memandang itu dengan sebelah mata
tanpa memikirkan jasa-jasa yang pernah aku berikan.
Dimanakah kamu menaruh semua kebaikan yang pernah aku lakukan
Dan dimanakah tali persaudaraan yang selama ini kita binah....
Mengapa kamu melupakan semua kebaikanku dengan setitik kesalahan yang aku perbuat...,
Dimanakah
rasa kemanusiaanmu yang sudah diberikan Cuma-cuma oleh DIA, kalau
memang kamu menganggap aku sebagai bagian dari hidupmu mengapa tidak
datangi aku
Mengapa, tanpa merasa bersalah kamu seenaknya menjual
nama baik yang selama ini aku peliara..., kepercayaanku terhadap dirimu
semakin redup saja
Awalnya aku pikir kamu bisah menjaga semua rahasiaku namun apalah daya rupanya aku salah memilih orang
Tampak dari luar kamu bagaikan rasul paulus namun hatimu benar-benar seperti Yudas.
Sebelumnya aku minta maaf sekali kalau menyalahkan kamu terus-menerus tanpa menyadari kalau aku yang salah memilih orang,
Akhir kata maafkan daku, aku tetap menyayangimu walaupun kamu memperlakukan aku seperti itu
Senin, 29 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar